Rabu, 13 April 2011

UFO 3D ANIMATION USING GAME ENGINE OGRE

         “UFO” adalah akronim dari “Unidentified flying Object”, atau diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia menjadi “Benda Terbang Tak Dikenal”. Istilah “UFO encounter” atau “perjumpaan dengan UFO” sebenarnya mencakup secara luas seluruh peristiwa perjumpaan dengan segala macam benda terbang yang tak dikenal, tanpa harus mengacu kepada “Piring Terbang”, atau “kendaraan dari luar angkasa”. Suatu benda terbang tak dikenal mendapat istilah “UFO” sebelum berhasil diidentifikasi. UFO merupakan segala macam benda yang terdeteksi bisa terbang dengan terkendali (tidak sekedar hanyut terbawa angin), serta tidak diketahui asal-usulnya, atau diduga tidak termasuk dalam jenis benda terbang yang diketahui dibuat oleh manusia. Animasi ini bercerita mengenai suatu kejadian setelah terjadinya perang antar bangsa alien dengan pesawat UFO nya dan bangsa robot. Peperangan telah terjadi lama antara kedua bangsa tersebut. Hingga pada suatu waktu bangsa alien menemukan sebuah teknologi baru dalam peralatan perang mereka. Peralatan perang tersebut adalah sebuah senjata yang dapat mengubah semua besi menjadi batu yang memiliki warna seperti perunggu. Dikarenakan senjata tersebut juga dapat mengenai pasukan mereka sendiri, maka mereka menambahkan material baru terhadap pakaian perang mereka. Material tersebut berwujud seperti air, selain menetralkan efek senjata juga dapat memberi efek transparan bagi pemakainya. Karena hal-hal tersebut bangsa alien dapat mengalahkan bangsa robot dengan mudah.

§  Pembuatan model UFO

Dalam pembuatan model ufo, penulis menggunakan blender versi 2.5 alpha 2, berikut penjelasan pembuatan model ufo.

§  Langkah awal ialah membuat bagian tengah pada UFO. Sebelumnya lakukan view >> front untuk melihat tampilan objek dari depan kemudian lakukan add >> mesh >> uv sphere untuk menambahkan UV sphere yang akan kita gunakan untuk membuat ufo, lalu atur segmentasi, ring, dan size pada uv sphere. Disini penulis membuat segmentasi menjadi 50, ring menjadi 8 dan size menjadi 1000.

§  Selanjutnya pindah ke edit mode dengan klik tab dan seleksi bagian yang ingin dirubah bentuknya dengan tekan b pada keyboard lalu seleksi bagian tersebut, dalam hal ini penulis merubah bagian tengah dari uv sphere yang digunakan.

§  Kemudian scaling bagian yang telah diseleksi sebelumnya dengan menekan s pada keyboard, Disini penulis menscaling bagian tengah hingga nilai x, y, dan z bernilai 1.366, maka hasil bagian tengah dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

§  Langkah selanjutnya membuat bagian atas pada UFO yakni dengan langkah memotong bagian atas pada uv sphere, sebelumnya seleksi bagian atas yang ingin diseleksi dengan tekan s lalu seleksi bagian tersebut, setelah itu delete dah pilih vertices.

§  Kemudian pindah ke objek mode dengan tekan tab, setelah pindah ke objek mode, langkah berikutnya ialah membuat bagian atas yang telah dipotong sebelumnya yakni dengan menambahkan uv sphere dengan cara add >> mesh >> uv sphere, setelah itu lakukan sedikit penyesuaian dengan melakukan scaling dengan tekan s pada bagian atas yang diseleksi terlebih dahulu dan diatur ketinggiannya terhadap sumbu z dengan tekan g lalu z

§  Selanjutnya memotong bagian bawah dari uv sphere yang masih berbentuk bola dengan fcara klik kanan pada uv sphere, kemudian pindah ke edit mode dengan tekan tab lalu lepaskan seleksi yang terseleksi dengan tekan a.

§  Langkah berikutnya ialah memberikan batas pada bagian yang akan dipotong dengan cara alt+klik kanan.

§  Untuk mempermudah dalam melakukan seleksi, tekan z agar tampilan lebih jelas dalam menyeleksi.

§  Kemudian lakukan seleksi dengan cara menekan b pada keyboard kemudian klik kiri hingga semua bagian yang ingin diseleksi telah terseleksi.

§  Lalu delete bagian yang telah diseleksi dengan delete lalu pilih vertices.

§  Selanjutnya menggabungkan kedua uv sphere tersebut

§  dengan tekan z, kemudian pindah ke objek mode dengan tekan tab. Sebelum menggabungkan perhatikan bagian all scene,disana terdapat dua mesh yakni mesh dan mesh.001, untuk mesh merupakan bagian badan ufo,sedangkan mesh.001 merupakan ruang kemudi dari ufo. Penggabungan dua bagian ini digunakan untuk dapat pindah ke edit mode secara bersamaan. Untuk itu mesh.001 akan digabung dengan mesh dan hasil akhirnya hanya akan ada satu mesh. Karena disini akan hanya ada satu yang akan dijadikan pusat yakni mesh maka yang terlebih dahulu dipilih dengan mengklik kanan adalah mesh.001 lalu selanjutnya klik kanan+shift pada mesh. Setelah dipilih maka gabungkan kedua mesh tersebut dengan melakukan ctrl + j atau dengan cara objek >> join pada blender.

§  Setelah itu antara ruang kemudi dengan badan ufo masih terdapat jeda maka pindah ke edit mode kemudian sambungkan titik-titiknya sehingga membentuk persegi dengan mengklik kanan pada titik kemudian shift+klik kanan pada titik berikutnya. Kemudian tekan shortcut f. Lanjutkan hingga semua titik terhubung. Dalam pemilihan titik harus diperhatikan secara detail karena dapat mengenai titik yang salah atau yang tidak sesuai untuk membentuk persegi. Berikut merupakan tampian bagian atas yang telah jadi. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

§  Selanjutnya langkah yang dilakukan ialah membentuk bagian bawah dari ufo yakni membentuk bagian mesin dari ufo. Langkah yang dilakukan ialah seleksi bagian bawah yang ingin dirubah dengan alt+klik kanan pada lingkaran luar kemudian shft+klik kanan pada titik tengah objek.

§  Kemudian dari bagian yang telah diseleksi tersebut akan dibuat cekungan dengan menekan e atau extrude kemudian atur letaknya

§  Untuk melepaskan seleksinya yakni dengan menekan a. Kemudian pilih lingkaran yg paling bawah dengan menekan alt+klik kanan, lalu tekan s (scale).

§  Setelah itu pilih pada bagian tengah dengan mengklik kanan lalu tekan g kemudian tekan z. Maka hasil gambar UFO dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

o   Pewarnaan model UFO



Pemberian texture terhadap objek ufo dilakukan dengan menggunakan blender 2.49b. Pemberian texture dilakukan dengan cara UVs Unwrap. Texture yang telah di unwrap diberi warna dengan software Adobe Photoshop. Pewarnaan dilakukan di blender 2.49 karena .mesh exporter belum dapat digunakan dalam blender versi terbaru. Pewarnaan menggunakan UV ini dilakukan dengan menguliti objek ufo yang telah dibuat. Langkah yang dilakukan ialah memberikan tanda pada bagian objek yang ingin diwarnai. Pada ufo disini bagian atas atau bagian kemudi akan diberi mawran hitam , sedangkan bagian tengah atau badan ufo dan bagian bawah atau bagian mesin akan diberikan warna kuning. Berikut tahapantahapannya:

§   Langkah pertama ialah buka file objek ufo yang telah dibuat sebelumnya. Pindah ke edit mode dengan menekan tab, kemudian tekan a untuk melepaskan seleksi, selanjutnya aktifkan edge (dapat dilihat seperti pada gambar berikut, yang dibertanda kotak merah). Hal ini dilakukan agar dapat melakukan seleksi terhadap objeknya.

§  Kemudian pilih bagian yg akan ditandai atau diseleksi dengan tekan alt+klik kanan. Setelah bagian yang ingin diwarnai diberi tanda kemudian tekan shortcut ctrl+e >> mark seam. Lakukan hal yang sama pada bagian-bagian lain yang ingin diwarnai.

§  Selanjutnya buat layar tambahan dengan cara klik kanan pada garis pemisah tombol kemudian pilih split area.

§  Lalu merubah layar sebelah kanan menjadi UV/Image editor. Selanjutnya masuk ke tahap UV Unwrap yakni dari bagian yang sudah ditandai sebelumnya, kita akan kupas atau kuliti dengan langkah yaitu pada layar sebelah kiri, rubah edit mode menjadi texture paint.

§  Selanjutnya setelah masuk ke texture paint lalu masuk kembali ke edit mode dengan menekan shortcut tab. Kemudian seleksi semua objek ufo dengan menekan shortcut a.

§  pada layar sebelah kanan pilih Uvs >> Unwrap. Maka hasil dari obek pada layar sebelah kanan setelah dilakukan Unwrap

§  pada layar sebelah kanan pilih Uvs >> Scripts >> Save UV Face Layout.

§  Selanjutnya, kita akan melakukan pewarnaan terhadap objek yang telah dikuliti dengan menggunakan photoshop. Buka file .tga yang sebelumnya disimpan pada photoshop.

§  Kemudian rubah nama background dengan nama layer 0 (untuk memudahkan dalam pewarnaan)

§  Selanjutnya buat layer baru dengan cara Layer >> New >> Layer kemudian tukar tempat antara layer 0 dengan layer 1 yakni layer baru. Lalu pilih layer 1 untuk diberikan warna. Memberikan warna pada layer 1 dengan menggunakan paint bucket tool. Layer 1 ini merupakan warna dasar dari objek ufo. Kemudian pilih layer 0, lalu rubah blending mode dari normal menjadi multiply.

§  Langkah berikutnya ialah membuat layer baru yakni layer 2. Kemudian pindahkan posisi layer 2 diantara layer 1 dan layer 0. Pada layer 2 ini kita akan memberikan warna pada bagian atas objek ufo yakni bagian kemudi. Pilih layer 2 kemudian pilih ellipse tool lalu buat lingkaran.

§  Selanjutnya buat layer baru, kemudian letakkan layer tersebut dibawah layer 0. Hal ini dilakukan agar layer 0 yang berguna sebagai layer pembantu dalam mewarnai tidak tertutup oleh layer lain. Pada layer baru ini, penulis akan mewarnai menggunakan brush tool.

§  Selanjutnya, sembunyikan layer 0 dengan meng-klik ikon yang bergambar mata yang berada tepat disebelah tulisan layer 0.

§  Kemudian save file yang telah diwarnai dengan cara pilih File >> Save for Web&Devices >> Save >> kemudian atur lokasi pemyimpanan file >> save. Setelah selesai menyimpan, buka kembali blender 2.49 untuk memasang tekstur yang telah dibuat.Langkah yang dilakukan ialah buka file ufo yang sudah dibuat sebelumnya, kemudian klik kanan pada objek ufo hingga terseleksi. Maka tampilannya akan seperti pada gambar dibawah ini (objek yg terseleksi akan memiliki garis tepi yg menyala).

§  Langkah berikutnya ialah pertama pilih shading kemudian pilih material buttons, kemudian add >> new.

§  Maka akan muncul tampilan baru, kemudian pada bagian texture pilih add >> new. Selanjutnya pindah ke texture button yang posisinya ada disebelah kanan material button. Setelah itu ganti texture type menjadi image, lalu load image yang sebelumnya sudah dibuat di photoshop. Lalu pilih image tersebut kemudian select image. Berikut merupakan gambar setelah selesai proses pada langkah yang diatas.

§  Selanjutnya kembali ke material buttons. Kemudian pilih map input yang posisinya ada di kanan bawah sebelah texture, lalu pilih UV.

§   Selanjutnya untuk melihat hasil pewarnaan maka lakukan rander dengan menggunakan shortcut F12. Berikut ini adalah hasil rander dari gambar ufo.


Pembuatan (Build) proyek OGRE menggunakan eclipse Setelah mengintegrasikan OgreSDK pada proyek UFO di Eclipse IDE, sekarang akan dijelaskan bagaimana mem-build proyek tersebut. Langkah – langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1.      Buat sebuah file source C++ yang baru di dalam proyek ufo. Caranya yaitu klik menu File >> New >> Source File. Pada jendela New Source File, berilah nama untuk file source C++ tersebut misalnya ufo.cpp. Klik tombol Finish bila sudah.
2.      Selanjutnya, ketik source code ke dalam file ufo.cpp dalam Eclipse IDE tadi. Setelah itu, simpan file tersebut dan Build. Proyek dapat di-build dari menu Project >> Build All. Bila tidak ada satupun kesalahan atau peringatan yang terjadi, maka file executable-nya sudah terbentuk pada direktori Debug dari proyek ufo di dalam workspace eclipse-default.
3.      Copy semua model, material, dan teksture yang dibutuhkan ke dalam folder C:\OgreSDK\media\models, C:\OgreSDK\media\materials\scripts, dan C:\OgreSDK\media\materials\textures.
4.      Untuk dapat menjalankan file executable tersebut, gandakan seluruh file yang ada dalam direktori C:\OgreSDK\bin\debug ke direktori Debug dari proyek UFO
5.      Setelah itu, gandakan pula file DirectX SDK (d3dx9d_30.dll) ke direktori tersebut.
6.      Selanjutnya, buka file resources.cfg menggunakan Notepad. Gantilah string ../.. menjadi c:\ogresdk. Ini dilakukan untuk memanggil seluruh resource yang dibutuhkan dari OgreSDK agar file executable tesebut dapat berjalan dengan semestinya
7.      Jika seluruh langkah sebelumnya telah dilakukan, maka kita sekarang telah dapat menjalankan file executable ufo.exe tersebut. Jika berhasil, maka akan ditampilkan jendela OGRE Engine Rendering Setup. Jendela ini menawarkan kita untuk memilih library grafis yang akan digunakan untuk merender program ufo.exe tersebut apakah menggunakan Direct3D atau OpenGL. Kali ini kita hanya akan menggunakan library OpenGL untuk merendernya.
8.      Setelah memilih library OpenGL (OpenGL Rendering Subsystem) dari jendela OGRE Engine Rendering Setup tersebut, klik tombol OK. Maka program ufo.exe tersebut akan dijalankan sepenuhnya oleh sistem. Perhatikanlah gambar berikut ini:
Pengujian animasi ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
·         Instal game engine OGRE
·         Copy semua material dan model kedalam OgreSDK
·         Set lokasi OgreSDK pada resources.cfg
·          Klik dua kali pada animasi ufo yang berekstension .exe Saat animasi dijalankan maka akan tampil layar OGRE dimana terdapat dua pilihan dalam proses rendernya yakni dengan OpenGL dan Direct3D9.

Instalasi dan build project Ogre

OGRE singkatan dari Object-Oriented Graphics Rendering Engine. Dari namanya saja kita telah dapat mengetahui bahwa OGRE adalah salah satu engine grafik 3D yang berorientasi kepada objek. OGRE itu sendiri ditulis dalam bahasa C++. Engine grafik 3D tersebut dapat kita gunakan untuk membuat game karena OGRE memang didesain sedemikian rupa untuk tujuan berikut. Untuk merender grafis tiga dimensinya, OGRE menggunakan library atau pustaka Direct3D dan OpenGL.
OGRE memiliki komunitas yang sangat aktif dan telah terdaftar di proyek Sourceforge.net dari bulan Maret 2005. OGRE telah digunakan dalam beberapa permainan komersial seperti Ankh dan Torchlight. OGRE versi 1.0.0 ( “Azathoth”) diluncurkan pada Februari 2005. Sedangkan untuk versi terkini dalam seri 1.xy adalah 1.7.0 ( “Cthugha”), dirilis pada tanggal 31 Desember 2009. OGRE dirilis dengan lisensi MIT. Di bawah ini adalah screenshot demo resmi dari OGRE yang bertema “Fresnel Reflection and Refractions”.

Fitur-fitur yang terdapat pada OGRE adalah sebagai berikut :
  1. Berorientasi objek dan memiliki arsitektur plugin yang memungkinkan OGRE menjadi sangat modular.
  2. Multiplatform dengan dukungan OpenGL dan Direct3D.
  3. Mendukung Vertex dan Fragment Shader.
  4. Debugging dan Loading File.
  5. Memiliki compositing manajer dengan bahasa scripting dan layar penuh postprocessing untuk efek seperti HDR, mekar, kejenuhan, kecerahan, dan lain-lain.
  6. Adanya utilitas untuk mengkonversi ke file object OGRE (*.mesh) dari program 3D terkenal, misalnya Blender, Maya, 3DS Max, dan lain-lain.
Untuk dapat memakai OGRE, kita harus menggunakan sebuah IDE (Integrated Development Environment) tersendiri. Ini dikarenakan bahwa OGRE itu sendiri hanya bersifat sebuah engine yang terdiri dari berbagai macam pustaka (library) didalamnya. IDE yang dapat menggunakan OGRE hanya ada beberapa saja. IDE-IDE tersebut antara lain Microsoft Visual C++, Code::Blocks, dan Eclipse. Selain IDE, sebenarnya masih banyak hal yang kita butuhkan agar kita benar-benar bisa menggunakan OGRE tersebut.

Hal-hal tersebut antara lain :
* OgreSDK. (utama)
* MSYS.
* MinGW.
* BlenderExporter. (opsional)
Keterangan :
* Aplikasi OgreSDK adalah game engine OGRE yang telah dipaketkan dan siap untuk diunduh. Kita dapat mengunduhnya dari situs resminya di http://www.ogre3d.org. OgreSDK ini sendiri, terlepas dari versi release-nya, terbagi atas berbagai macam versi tergantung dari IDE yang dipakai. Jadi, untuk amannya, kita harus menyesuaikan OgreSDK tersebut dengan IDE yang akan kita pakai.
* Aplikasi MinGW dan MSYS memampukan kita untuk memakai perintah-perintah UNIX pada Command Prompt Windows. Perintah seperti gcc dan rm dapat kita operasikan bila menggunakan kombinasi dari kedua aplikasi tersebut. Kita dapat memperoleh MinGW dan MSYS pada situs resminya di http://www.mingw.org.
* Aplikasi BlenderExporter memampukan kita untuk mengkonversi grafis 3D yang telah dibuat menggunakan aplikasi Blender (*.blend) ke format grafis 3D yang dapat dikenali OGRE (*.mesh).
Cara penginstalasian, pengintegrasian, dan pembuatan proyek dari OGRE menggunakan Eclipse IDE
Pada praktek kali ini, kita akan melakukan penginstalasian, pengintegrasian, dan pem-buatan (build) proyek OGRE menggunakan Eclipse IDE pada sistem operasi Microsoft Windows XP. Untuk dapat melakukannya, pastikan kita telah mempersiapkan minimal aplikasi OgreSDK, MSYS, MinGW, dan Eclipse untuk versi Win32. Sebagai tambahan sedikit, Win32 itu sendiri adalah sebuah format dari aplikasi baik source code ataupun binary code yang dibuat dan dioptimasi khusus untuk platform Windows versi 32-bit.
OK, langkah-langkah penginstalasian, pengintegrasian, dan pembuatan proyek OGRE menggunakan Eclipse IDE adalah sebagai berikut:
1. Instalasi MinGW
2. Instalasi MSYS
3. Set Environment Variables untuk MinGW dan MSYS
4. Instalasi OgreSDK
5. Menyiapkan Eclipse IDE
6. Mengintegrasikan OgreSDK ke dalam Eclipse IDE
7. Pembuatan (build) proyek OGRE menggunakan Eclipse IDE
Rincian langkah-langkahnya seperti di bawah ini:
* Instalasi MinGW
Langkah-langkah penginstalasiannya yaitu :
1. Klik ganda pada file installer-nya, sehingga muncullah jendela untuk memulai proses instalasi. Selanjutnya, klik tombol Next untuk melanjutkan ke langkah instalasi berikutnya. Perhatikan gambar di bawah ini!

2. Pada langkah berikutnya, kita dihadapkan oleh sebuah persetujuan lisensi. Sebagai info, lisensi yang digunakan oleh MinGW adalah GNU GPL. Klik tombol I Agree untuk melanjutkan.
3. Pada pemilihan direktori untuk instalasi aplikasi MinGW, biarkan saja default-nya yaitu c:\mingw. Klik tombol Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya.
4. Selanjutnya, kita akan dihadapkan pada jendela untuk menginstalasikan MinGW sekaligus memasang shortcut aplikasinya di Start Menu. Untuk lokasi shortcut-nya, biarkan default-nya saja, yaitu di MinGW C++ Toolbox. Klik tombol Install untuk segera menginstalasi MinGW ke dalam sistem. Kita dapat melihat progressbar-nya saat proses tersebut berlangsung. Perhatikan gambar di bawah ini!

5. Setelah proses instalasi tersebut selesai, maka kita dapat segera menutup jendela dari file installer MinGW dengan menekan tombol Finish.

* Instalasi MSYS
Setelah menginstalasikan MinGW, kita dapat segera menginstalasikan MSYS. Langkah-langkah untuk menginstalasikannya sebagai berikut:
1. Klik ganda file installer dari MSYS. Selanjutnya, kita dihadapkan pada jendela konfirmasi yang menanyakan apakah kita benar-benar ingin menginstalasikan MSYS ke dalam sistem atau tidak. Dalam hal ini, tentu saja kita ingin menginstalasikannya. Oleh karena itu, klik tombol Yes untuk melanjutkan.
2. Setelah itu, kita akan dihadapkan pada jendela awal dari proses instalasi dari MSYS. Klik tombol Next untuk melanjutkan.

3. Sama seperti langkah instalasi pada MinGW tadi. Pada langkah ini, kita juga dihadapkan pada jendela persetujuan lisensi MSYS. Lisensi yang digunakan MSYS sama dengan yang dipakai oleh MinGW yaitu GNU GPL. Klik tombol Yes untuk melanjutkan.
4. Selanjutnya, kita dihadapkan pada jendela Production Release. Jendela ini meng-informasikan kepada kita tentang versi dari MSYS yang akan kita instalasi. Dalam hal ini, versi MSYS tersebut adalah 1.0.10. Klik tombol Yes untuk melanjutkan.
5. Setelah itu, kita dihadapkan pada jendela pemilihan direktori untuk instalasi MSYS. Dalam hal ini, kita biarkan saja default-nya yaitu di direktori c:\msys\1.0. Klik tombol Next untuk melanjutkan.
6. Selanjutnya, pilih komponen MSYS yang akan diinstalasikan. Dalam hal ini, kita akan menginstalasikan komponen yang dapat digunakan untuk arsitektur CPU x86 ke atas. Klik tombol Next untuk melanjutkan. Perhatikan gambar di bawah ini!

7. Setelah itu, kita akan menghadapi sebuah jendela yang digunakan untuk membuat shortcut dari aplikasi ini ke dalam Start Menu. Klik tombol Next untuk melanjutkan.
8. Selanjutnya kita akan masuk ke dalam jendela review. Jendela ini berisi informasi tentang semua hal yang kita inginkan dalam penginstalasian aplikasi MSYS ini. Klik tombol Install untuk memulai proses penginstalasian aplikasi tersebut. Kita dapat melihat progressbar-nya saat proses tersebut berlangsung.
9. Setelah aplikasi tersebut telah terinstal di dalam sistem, maka selanjutnya akan dilakukan proses Post-Install lewat Command Prompt. Proses ini bertujuan untuk menormalisasikan hubungan antara MinGW dengan MSYS agar kedua aplikasi dapat digunakan secara baik pada platform Windows. Ketik huruf y untuk melanjutkan ke proses selanjutnya. Lalu, ketikkan lagi huruf y bila ditanyakan apakah kita telah mempunyai MinGW yang telah terinstal di sistem. Terakhir, ketikkan alamat direktori dari aplikasi MinGW tersebut. Dalam hal ini, kita ketikkan c:/mingw. Tekan tombol Enter untuk melanjutkan.
10. Maka selanjutnya akan dilakukan proses pembuatan direktori /etc/fstab dengan mount binding untuk MinGW. Proses pembuatan tersebut dilakukan pada tahap Post-Install. Pada proses ini, dinormalisasikan environment dari MSYS kita. Bila telah selesai, tekan sembarang tombol pada keyboard untuk mengakhiri tahapan Post-Install dari MSYS tersebut. Perhatikan gambar di bawah ini!

11. Klik tombol Finish, untuk mengakhiri keseluruhan proses instalasi dari MSYS tersebut. Sebelumnya, pastikan kita telah meng-uncheck pilihan untuk menampilkan jendela “Welcome to MSYS” dan “Readme”.
* Set Environment Variable untuk MinGW dan MSYS
Satu-satunya tujuan dari pengesetan Environment Variables untuk MinGW dan MSYS adalah agar kedua aplikasi tersebut dapat dipakai dari direktori mana saja dalam sistem. Langkah-langkah untuk melakukannya sebagai berikut:
1. Klik kanan My Computer lalu pilih Properties.

2. Pada jendela System Properties yang muncul, masuklah ke tab Advanced. Pada tab Advanced ini, klik tombol Environment Variables. Perhatikan gambar di bawah ini!

3. Pada jendela Environment Variables, pilihlah Path pada bagian System variables. Pada Path tersebut, tambahkan beberapa opsi agar MinGW dan MSYS dapat di-jalankan dari mana saja. Opsi-opsi tersebut antara lain adalah alamat dari direktori instalasi untuk masing-masing aplikasi MinGW dan MSYS. Untuk aplikasi MinGW, tambahkan alamat c:\mingw\bin. Sedangkan untuk aplikasi MSYS, tambahkanlah alamat c:\msys\1.0\bin ke dalam Path. Pastikan kita telah memberi tanda titik koma (;) di antara kedua opsi tersebut. Ini bertujuan untuk memisahkan antara opsi yang satu dengan opsi lainnya. Perhatikan gambar di bawah ini!

4. Klik tombol OK untuk mengaktifkan perubahan. Selanjutnya, tes-lah perintah yang biasa dipakai oleh MinGW dan MSYS dari Command Prompt. Untuk mengetes MinGW, ketiklah perintah gcc –v. Bila mendapati output … gcc version 3.4.5 (mingw special) maka setting Environment Variables untuk MinGW telah berhasil. Selanjutnya, untuk mengetes MSYS, ketiklah perintah rm –version. Bila mendapati output, rm (fileutils) 4.1 … maka setting Environment Variables untuk MSYS juga telah berhasil. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini!

* Instalasi OgreSDK
Sekarang saatnya untuk menginstalasikan game engine OGRE ke dalam sistem kita. Langkah-langkahnya yaitu:
1. Klik ganda file installer dari OgreSDK. Seketika itu pula akan muncul jendela awal untuk proses instalasi aplikasi ini.

2. Seperti instalasi aplikasi-aplikasi sebelumnya, pada tahap ini kita kembali dihadapkan pada jendela pesetujuan lisensi. Sama aplikasi-aplikasi tersebut, OgreSDK juga me-makai lisensi GNU GPL. Centang kotak cek I accept the terms in the License Agreement dan klik tombol Next untuk melanjutkan.
3. Selanjutnya, pilihlah lokasi untuk menginstalasi OgreSDK tersebut. Dalam hal ini, biarkan saja default-nya di c:\ogresdk. Klik tombol Next untuk melanjutkan.
4. Lalu, pilih lokasi untuk menaruh shortcut untuk aplikasi OgreSD ini di Start Menu. Lagi-lagi, biarkan saja default-nya. Klik tombol Install untuk melanjutkan.
5. Proses instalasi segera berlangsung. Perhatikan gambar di bawah ini!

6. Klik tombol Finish untuk mengakhiri proses instalasi dari aplikasi OgreSDK tersebut.

* Menyiapkan Eclipse IDE
Setelah menginstalasi seluruh aplikasi yang akan kita gunakan, sekarang saatnya kita untuk melakukan persiapan akhir untuk aplikasi Eclipse IDE. Hal ini dimaksudkan agar nantinya IDE tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya. Oiya, untuk Eclipse ini sendiri bersifat portable. Jadi, kita tidak perlu repot-repot untuk menginstalasikannya. Biasanya Eclipse IDE telah dipaketkan dan dikompres yang selanjutnya siap untuk diunduh. Oleh karena itu, satu hal yang perlu kita lakukan setelah mengunduhnya adalah mengekstrak paket eclipse tersebut ke sebuah direktori. Kali ini kita akan mengekstraknya ke direktori c:\eclipse. Perhatikan gambar di bawah ini!

Setelah di-ekstrak ke sebuah direktori misalnya c:\eclipse, selanjutnya jalankan aplikasi Eclipse tersebut dengan mengklik ganda file eclipse.exe. Bila ada error saat menjalankan file tersebut, kemungkinan besar kalau JRE (Java Runtime Environment) belum terinstal. Perhatikan gambar berikut ini!

Untuk mengatasi masalah di atas, instalasikanlah JRE pada sistem kita. Untuk kali ini kita akan menginstalasi JRE lengkap dengan JDK-nya. Sedangkan untuk versi dari JDK tersebut, kita akan menggunakan JDK 6 Update 13.

Setelah diinstalasi JRE-nya, maka seharusnya sekarang kita telah dapat menjalankan Eclipse-nya. Klik ganda kembali file eclipse.exe dari direktori c:\eclipse. Pastinya Anda akan mendapati splash screen Eclipse seperti berikut ini!

Secara default, Eclipse akan menanyakan kepada kita tentang pembuatan workspace atau lembar kerja. Workspace ini nantinya akan kita pakai dalam pembuatan program meng-gunakan Eclipse. Kali ini kita akan memakai sebuah lokasi direktori C:\Document and Settings\Crystal\My Documents\eclipse-default sebagai default workspace Eclipse. Pastikan kita telah menceklis pilihan Use this as the default and do not ask again. Klik tombol OK untuk mengaktifkan pengaturan tersebut. Perhatikan gambar berikut ini!

Setelah itu, kita akan masuk ke jendela Welcome dari aplikasi Eclipse. Dengan demikian, Eclipse IDE telah siap untuk digunakan.

* Mengintegrasikan OgreSDK ke dalam Eclipse IDE
Langkah-langkah untuk mengintegrasikan aplikasi OgreSDK ke dalam Eclipse IDE adalah sebagai berikut:
1. Buka aplikasi Eclipse IDE. Bila muncul jendela Welcome, tutup saja jendela tersebut. Ini dilakukan untuk dapat segera menampilkan jendela utama dari aplikasi Eclipse IDE. Perhatikan gambar di bawah ini!

2. Setelah itu, klik menu File >> New >> C++ Project untuk membuat proyek C++ yang baru.
3. Setelah itu, berilah nama untuk proyek C++ yang baru tersebut. Dalam hal ini, saya akan menamainya testing. Pastikan Anda memakai MinGW GCC sebagai kompiler-nya. Klik tombol Finish untuk segera membuat proyek testing tersebut.

4. Pada jendela Project Explorer, klik kanan proyek testing lalu pilih Properties. Pada jendela Properties tersebut, pilih C/C++ Build >> Environment. Pada Environment tambahkan sebuah variable OgreSDK dengan value c:\ogresdk sebagai home-path untuk OgreSDK. Home-path tersebut juga dapat disebut sebagai OGRE-HOME. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini!

5. Masih dalam jendela Properties, kali ini kita akan mengkonfigurasi Settings dari C/C++ Build. Pada Tool Settings, masuklah ke dalam pilihan GCC C++ Compiler tepatnya pada Preprocessor. Pada Prepocessor, tambahkan beberapa opsi berikut ini ke dalam Defined symbols (-D). Opsi-opsi tersebut antara lain WIN32, _WINDOWS, dan _DEBUG. Oiya, kita harus menambahkan opsi-opsi tersebut pada Debug Configuration. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini!

6. Beralih ke Release Configuration. Pada konfigurasi ini, masuklah ke pilihan GCC C++ Compiler >> Preprocessor. Tambahkan opsi-opsi WIN32, _WINDOWS, dan NDEBUG pada Defined symbols (-D). Perhatikan gambar berikut ini!

7. Sekarang kita kembali lagi ke Debug Configuration. Kali ini kita masuk ke pilihan GCC C++ Compiler >> Directories. Pada Include paths (-I), tambahkan opsi-opsi “${OGRE_HOME}\include” dan “${OGRE_HOME}\samples\include”. Opsi-opsi tersebut berguna untuk memanggil file-file header yang nantinya dibutuhkan oleh program. Lakukanlah hal yang sama untuk Release Configuration.

8. Sekarang saatnya kita untuk mengkonfigurasi pilihan di GCC C++ Compiler >> Miscellaneous pada Release Configuration. Tambahkan sebuah opsi -c -fmessage-length=0 -mthreads -fexceptions –fident pada Other flags. Lakukan hal yang sama untuk Debug Configuration. Perhatikan gambar berikut!

9. Selanjutnya, konfigurasi pilihan MinGW C++ Linker >> Libraries pada Debug Configuration. Pada jendela Libraries (-l), tambahkan opsi-opsi OgreMain_d dan OIS_d. Lalu, tambahkan pula opsi “${OGRE_HOME}\bin\debug” pada jendela Library search path (-L). Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut!

10. Lalu, konfigurasi juga pilihan MinGW C++ Linker >> Libraries pada Release Configuration. Pada jendela Libraries (-l), tambahkan opsi-opsi OgreMain dan OIS. Lalu, tambahkan pula opsi “${OGRE_HOME}\bin\release” pada jendela Library search path (-L). Perhatikan gambar di bawah ini!

11. Selanjutnya, kita akan mengkonfigurasi pilihan MinGW C++ Linker >> Miscellaneous pada masing-masing Debug dan Release Configuration. Tambahkanlah opsi-opsi –enable-auto-image-base dan –add-stdcall-alias pada jendela Other Options (-Xlinker[option]) dari kedua konfigurasi tersebut.

12. Klik tombol Apply dan OK untuk mengakhiri seluruh proses pengintegrasian aplikasi OgreSDK di Eclipse IDE pada proyek testing tersebut.
* Pembuatan (build) proyek OGRE menggunakan Eclipse IDE
Setelah kita mengintegrasikan OgreSDK pada proyek testing di Eclipse IDE, sekarang saatnya kita untuk mencoba mem-build proyek tersebut. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Buat sebuah file source C++ yang baru di dalam proyek testing. Caranya yaitu klik menu File >> New >> Source File. Pada jendela New Source File, berilah nama untuk file source C++ tersebut misalnya tes1.cpp. Klik tombol Finish bila sudah.
2. Selanjutnya, copy-paste source code contoh ke dalam file tes1.cpp dalam Eclipse IDE tadi. Setelah itu, simpan file tersebut dan Build. Kita dapat mem-build-nya dari menu Project >> Build All. Bila tidak ada satupun kesalahan atau peringatan yang terjadi, kita akan memiliki file executable-nya pada direktori Debug dari proyek testing di dalam workspace eclipse-default.
3. Untuk dapat menjalankan file executable tersebut, gandakan seluruh file yang ada dalam direktori C:\OgreSDK\bin\debug ke direktori Debug dari proyek testing.

4. Setelah itu, gandakan pula file DirectX SDK (d3dx9d_30.dll) ke direktori tersebut.

5. Selanjutnya, buka file resources.cfg menggunakan Notepad. Gantilah string ../.. menjadi c:\ogresdk. Ini dilakukan untuk memanggil seluruh resource yang dibutuhkan dari OgreSDK agar file executable tesebut dapat berjalan dengan semestinya.

6. Jika seluruh langkah sebelumnya telah dilakukan, maka kita sekarang telah dapat menjalankan file executable testing.exe tersebut. Jika berhasil, maka akan ditampilkan jendela OGRE Engine Rendering Setup. Jendela ini memampukan kita untuk memilih library grafis yang akan digunakan untuk merender program testing.exe tersebut apakah menggunakan Direct3D atau OpenGL. Kali ini kita hanya akan menggunakan library OpenGL untuk merendernya.

7. Setelah memilih library OpenGL (OpenGL Rendering Subsystem) dari jendela OGRE Engine Rendering Setup tersebut, klik tombol OK. Maka seketika itu pula, program testing.exe tersebut akan dijalankan sepenuhnya oleh sistem. Perhatikanlah gambar berikut ini!

Dengan suksesnya file testing.exe tersebut dijalankan, maka berakhir pulalah seluruh rangkaian proses penginstalasian, pengintegrasian, dan pembuatan proyek OGRE menggunakan Eclipse IDE pada praktek kali ini.

sumber : wikipedia.com
http://crystalforest.wordpress.com/
http://www.ogre3d.org/

Share IT is Easy !!!! Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger